Nasib Industri di Era New Normal

New Normal, keadaan dimana masyarakat mulai beraktivitas seperti biasa namun tetap dengan protokol kesehatan. Dengan kata lain, era manusia dan virus hidup berdampingan. Tidak dapat dipungkiri, pandemi sedikit banyak telah memengaruhi dan menggeser kehidupan hingga rutinitas manusia. Beranjak dari pengaruh yang dirasakan individu, dampak juga dirasakan hingga dalam skala perindustrian. Tentu antara manusia dan industri saling berkaitan. Adanya demand dari individu inilah yang terus menjadi roda kendali kehidupan suatu industri.

Pandemi memberikan dua dampak bagi sektor industri yaitu terjadi penurunan dan terjadi peningkatan. Sektor industri yang mengalami penurunan antara lain industri praiwisata, industri penerbangan, dll. Namun, pada artikel kali ini akan lebih berfokus pada industri yang berpotensi untuk berkembang di era new normal antara lain :

  1. Industri makanan dan minuman
    Menurut Direktur Jenderal Industri Ago Kemenperin, Abdul Rochim berkoordinasi dengan para pelaku usaha dan asosiasi industri untuk merumuskan kebijakan-kebijakan strategis. Seperti dalam rangka kesiapan menghadapi tatanan kenormalan baru. Contohnya adalah upaya sinergi memacu pertumbuhan industri makanan dan minuman di tengah tekanan dampak pandemi COVID-19. Setelah dilakukan koordinasi, para pelaku industri makanan dan minuman dalam negeri menyatakan kesiapanya. Namun, diperlukan ketersediaan bahan baku dan kelancaran arus logistik untuk menjaga kestabilan harga di era new normal.
  2. Industri e-commerce
    Adanya peningkatan presentase aktivitas di dalam rumah menjadi 41% selama pandemi, membuat transaksi daring menjadi marak karena penjual dan pembeli dapat berinteraksi tanpa perlu bertemu langsung. Peningkatan signifikan terjadi pada transaksi e-commerce produk sehari-hari seperti makanan dan minuman. Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bahkan menyatakan terjadi peningkatan penggunaan internet hingga 40%. Kemudahan lain juga telah tersedia uang elektronik dan transfer bank sehingga dapat menstimulus pelaku UMKM yang menggunakan transaksi digital untuk memperluas pasar.
  3. Industri kesehatan
    Kemeterian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan bahwa industri kesehatan akan menjadi andalan dalam memasuki era new normal karena kesehatan merupakan sektor yang esensial dan mampu menyerap banyak tenaga kerja. Pada keadaan normal besar devisa Indonesia yang dikeluarkan untuk berobat di luar negeri mencapai Rp100 triliun, dengan adanya pembatasan sosial maka pengeluaran tersebut dapat dialihkan ke dalam negeri. Sehingga, perbaikan besar-besarkan terus dilakukan, dengan begitu industri UMKM bidang kesehatan juga akan mendapatkan dampak positif dan terus berkembang.

Demikian ulasan singkat mengenai nasib sektor industri di era new normal, semoga dengan adanya artikel ini dapat menambah pengetahuan dan menjadi referensi dalam memperoleh peluang bisnis di era new normal. Stay safe, stay strong, and stay at home!

Ditulis oleh :
Ghina Mufidah (2019)

Disunting oleh :
Annisa Virani Amalia (2018)